Prosesi Wisuda Dauroh Al-Qur’an dan Penjemputan Santri Kelas VIII

Pesantren Tahfizh Luqman Al Hakim, 11 Desember 2024

Hari ini menjadi momen penuh kebahagiaan dan haru di Pesantren Tahfizh Luqman Al Hakim, dengan diselenggarakannya prosesi wisuda Dauroh Al-Qur’an 60 hari. Acara ini menandai berakhirnya perjalanan intensif hafalan Al-Qur’an yang telah dilalui oleh seluruh santri kelas VIII selama dua bulan terakhir.

Dalam suasana khidmat, para santri mengenakan toga sederhana, berdiri dengan penuh rasa syukur setelah menyelesaikan hafalan mereka. Setiap wajah memancarkan kebahagiaan, menandakan pencapaian besar dalam menghafal ayat-ayat suci Al-Qur’an. Prosesi wisuda ini menjadi puncak dari perjuangan panjang para santri, yang telah melewati hari-hari penuh pengorbanan—bangun sebelum subuh, menghabiskan waktu mengulang hafalan, hingga mengakhirkan waktu tidur demi mencapai tujuan mulia ini.

Acara dimulai dengan lantunan ayat-ayat Al-Qur’an yang dibacakan oleh salahsatu peserta wisuda, dilanjutkan dengan sambutan dari ketua panitia dan wakil pimpinan pesantren. Dalam pidatonya, beliau menyampaikan apresiasi mendalam atas dedikasi para santri dan dukungan tanpa henti dari orang tua mereka.

“Perjalanan ini bukanlah akhir, tetapi awal dari tanggung jawab besar. Hafalan Al-Qur’an ini adalah amanah yang harus terus dijaga, agar menjadi penerang hidup di dunia dan saksi di akhirat,” ungkap beliau dengan penuh haru.

Hari ini juga menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh para santri, karena bersamaan dengan prosesi wisuda, dilakukan penjemputan oleh orang tua untuk masa libur pasca ujian semester gasal. Suasana pesantren pun dipenuhi oleh senyum hangat dan pelukan hangat keluarga yang akhirnya kembali bersua.

Seorang santri wisudawan, dalam wawancaranya, menyampaikan rasa syukur dan kebahagiaannya, “Dua bulan ini bukanlah perjalanan yang mudah, tapi Allah memberikan kekuatan melalui doa-doa orang tua kami. Wisuda ini adalah hadiah kecil untuk mereka yang selalu percaya pada langkah kami.”

Dengan berakhirnya Dauroh Al-Qur’an ini, para santri kini membawa pulang lebih dari sekadar hafalan. Mereka membawa bekal iman, ilmu, dan tanggung jawab besar untuk terus menjaga kalam-Nya di hati dan kehidupan mereka.

Hari ini adalah bukti nyata, bahwa dengan tekad, doa, dan dukungan, setiap perjuangan akan berakhir dengan manis. Semoga hafalan yang telah diraih menjadi berkah bagi para santri, keluarga, dan umat.